Jawa Tengah, detiknews.web.id -Gunung Ruang semburkan gas SO2 hingga sampai di Jawa Tengah.
Masyarakat perlu mengetahui karena akibat gas SO2 sehingga melindungi diri dari paparan gas SO2.
Diketahui, Gunung di wilayah Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara ini meletus pada Selasa (16/4/2024) malam.
Erupsi Gunung Ruang mengakibatkan 828 warga di sekitarnya mengungsi.
Penyelidik Bumi Madya dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Sofyan Primulyana membenarkan adanya embusan gas Sulfur Dioksida atau SO2 yang keluar dari Gunung Ruang.
Gas SO2 adalah salah satu jenis dari gas oksida sulfur.
Gas ini sangat mudah larut dalam air, memiliki bau tapi tidak berwarna, dan biasanya terbentuk saat terjadi pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung sulfur.
"Dari citra satelit TROPOMI pada tanggal 18 April 2024 pukul 14.30 Wita terpantau nilai SO2 sebesar 300.000 ton dari kolom asap yang memanjang lebih dari 1000 km," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (19/4/2024).
Sofyan menyebut, Gunung Ruang terpantau mulai mengeluarkan gas SO2 pada 17 April 2024 pukul 13.15 Wita.
Saat itu, terpantau nilai SO2 sebesar 3000 ton dari kolom asap yang memanjang lebih dari 450 km.
Berikut penyebaran gas SO2 di Jawa Tengah dilansr dari windy.com pada Sabtu (20/4/2024)
1. Kabupaten Banjarnegara: 27 derajat
2. Kabupaten Banyumas: 24 derajat
3. Kabupaten Batang: 27 derajat
Gas ini sangat mudah larut dalam air, memiliki bau tapi tidak berwarna, dan biasanya terbentuk saat terjadi pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung sulfur.
"Dari citra satelit TROPOMI pada tanggal 18 April 2024 pukul 14.30 Wita terpantau nilai SO2 sebesar 300.000 ton dari kolom asap yang memanjang lebih dari 1000 km," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (19/4/2024).
Sofyan menyebut, Gunung Ruang terpantau mulai mengeluarkan gas SO2 pada 17 April 2024 pukul 13.15 Wita.
Saat itu, terpantau nilai SO2 sebesar 3000 ton dari kolom asap yang memanjang lebih dari 450 km.
Berikut penyebaran gas SO2 di Jawa Tengah dilansr dari windy.com pada Sabtu (20/4/2024)
1. Kabupaten Banjarnegara: 27 derajat
2. Kabupaten Banyumas: 24 derajat
3. Kabupaten Batang: 27 derajat
4. Kabupaten Blora: 26 derajat
5. Kabupaten Boyolali: 25 derajat
6. Kabupaten Brebes: 27 derajat
7. Kabupaten Cilacap: 27 derajat
8. Kabupaten Demak: 27 derajat
9. Kabupaten Grobogan: 27 derajat
10. Kabupaten Jepara: 28 derajat
11. Kabupaten Karanganyar: 27 derajat
12. Kabupaten Kebumen: 27 derajat
13. Kabupaten Kendal: 27 derajat
14. Kabupaten Klaten: 27 derajat
15. Kabupaten Kudus: 27 derajat
16. Kabupaten Magelang: 24 derajat
17. Kabupaten Pati: 27 derajat
18. Kabupaten Pekalongan: 28 derajat
19. Kabupaten Pemalang: 27 derajat
20. Kabupaten Purbalingga: 27 derajat
21. Kabupaten Purworejo: 27 derajat
22. Kabupaten Rembang: 26 derajat
23. Kabupaten Semarang: 27 derajat
24. Kabupaten Sragen: 26 derajat
25. Kabupaten Sukoharjo: 26 derajat
26. Kabupaten Tegal: 27 derajat
27. Kabupaten Temanggung: 24 derajat
28. Kabupaten Wonogiri: 26 derajat
29. Kabupaten Wonosobo: 25 derajat
30. Kota Magelang: 25derajat
31. Kota Pekalongan: 28 derajat
32. Kota Salatiga: 23 derajat
33. Kota Semarang: 27 derajat
34. Kota Surakarta : 25 derajat
35. Kota Tegal: 26 derajat
Dampak gas SO2
Lebih lanjut, Sofyan mengungkapkan gas SO2 memiliki dampak negatif bagi kesehatan manusia.
Ada juga risiko yang mungkin dialami tanaman dan lingkungan.
"SO2 dalam konsentrasi di atas 2 ppm sebetulnya berbau tajam dan dapat menyebabkan iritasi hidung, saluran tenggorokan, saluran pernapasan, serta dapat mengiritasi mata dan selaput lendir mata," tuturnya.
Efek kesehatan dari SO2 lebih buruk pada penderita asma, anak-anak, dan lansia.
Jika terlalu banyak terhirup, gas ini bahkan bisa menyulitkan pernapasan dan berisiko mematikan
Meski begitu, Sofyan menyebut SO2 hasil erupsi gunung api biasanya akan terencerkan atau hilang oleh udara atau diserap abu vulkanik.
Namun, sebagian SO2 akan beraksi dengan uap air di atmosfer membentuk tetes air bersifat asam.
Ini menyebabkan timbul hujan asam yang meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan sehingga berbahaya bagi ikan dan tanaman.
Tanah yang asam akibat SO2 akan merusak tanaman karena mengurangi kadar nutrisinya. Permukaan daun akan tampak noda putih atau coklat akibat kondisi ini.
Jika dibiarkan dalam waktu lama, tanaman bisa mati.
SO2 juga dapat menembus lapisan atmosfer yang lebih tinggi dan berisiko menimbulkan efek rumah kaca.
Gas ini juga mengurangi jarak pandang karena mampu menyerap cahaya dan menimbulkan kabut.
Warga diimbau pakai masker
Atas adanya semburan gas SO2 yang keluar dari Gunung Ruang, Sofyan mengimbau agar masyarakat yang berada di sekitarnya untuk memakai masker.
Ini terutama bagi mereka yang sensitif atau punya masalah pernapasan.
"Kalau di area terdampak erupsi tersebut tercium bau menyengat seperti bau belerang, sebaiknya menggunakan masker pelindung," tegas dia.
Hingga Jumat (19/4/2024), Sofyan belum dapat memastikan kapan gas SO2 berhenti keluar dari Gunung Ruang. Pasalnya, gunung itu masih terus mengalami erupsi.
"Setiap erupsi gunung api pasti akan mengeluarkan gas-gas vulkanik diantaranya SO2 dalam konsentrasi yang bervariasi di setiap gunung api, tergantung kondisi magma di bawah permukaan dan intensitas erupsinya," imbuh dia. (Red. M)
Social Header