Surabaya, detiknews.web.id - Setiap tahun, 24 April diperingati sebagai Hari Angkutan Nasional. Peringatan ini bertujuan untuk mengenalkan lebih jauh mengenai perkembangan transportasi umum di Indonesia.
Saat ini, banyak angkutan umum yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mobilisasi sehari-hari. Melalui peringatan Hari Angkutan Nasional, masyarakat diajak untuk mengingat kembali perkembangan transportasi umum di Indonesia..
Lalu, bagaimana awal mula dari peringatan Hari Angkutan Nasional? Berikut uraian lengkapnya yang dihimpun dari beberapa sumber.
Sejarah Hari Angkutan Nasional
Banyaknya transportasi umum saat ini tak lepas dari berdirinya DAMRI. Pada 1943, DAMRI pertama kali berdiri saat masa kependudukan Jepang. Kala itu, ada dua jenis transportasi yang digunakan, yakni Jawa Unyu Zigyosha untuk angkutan barang dan Zidosha Sokyoku untuk angkutan penumpang.
Setahun setelahnya, kedua angkutan tersebut berganti nama dengan Jawa Unyu Zigyosha menjadi Djawatan Pengangkoetan. Sementara, Zidosha Sokyoku beralih sebagai Djawatan Angkutan Darat.
Lalu pada 1946, Kementerian Perhubungan RI mengeluarkan Maklumat Menteri Perhubungan RI No.01/DAM/46. Maklumat tersebut memuat keputusan untuk menggabung kedua Djawatan menjadi Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia atau DAMRI, dengan tugas utama menyelenggarakan pengangkutan darat dengan bus, truk, dan angkutan bermotor lainnya.
Perkembangan DAMRI pun masih berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya. Pada 1961, institusi itu beralih status menjadi Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara (BPUPN) berdasarkan PP Nomor 233 Tahun 1961.
Namun, status BPUPN terus mengalami perubahan. Pada tahun 1965, status BPUPN dihapuskan dengan ditetapkannya DAMRI sebagai Perusahaan Negara (PN). Berselang dua tahun, penerbitan PP Nomor 30 Tahun 1984 mengubah institusi bisnis pelat merah menjadi Perushaan Umum (PU).
Hingga kini, DAMRI masih terus beroperasi. Pada tahun 2019, perusahaan angkutan tersebut bertansformasi dengan armada baru berteknologi tinggi. Ini membuktikan eksistensi DAMRI yang masih layak untuk bersaing dengan perusahaan transportasi lainnya.
Tujuan Hari Angkutan Nasional
Selain untuk mengingat sejarah angkutan umum di Indonesia, Hari Angkutan Nasional juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya menggunakan trasnportasi umum.
Hal ini karena penggunaan transportasi umum dinilai dapat mengurangi kemacetan. Selain itu, peringatan Hari Angkutan diharapkan memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk menjaga fasilitas yang tersedia. Dengan begitu, penyedia jasa angkutan dapat terus menyediakan moda transportasi dengan fasilitas yang memadai.
Fasilitas transportasi umum sudah banyak berubah sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan penumpang. Saat ini, fasilitas mayoritas angkutan umum telah disesuaikan bagi penyandang disabilitas. Terlebih, harganya yang terjangkau pun menjadi salah satu kelebihan dari transportasi umum.
(red.alz)
Social Header