Bandung, detiknews.web.id - Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut) mengalami erupsi. Erupsi membuat status Gunung Ruang naik menjadi level IV atau awas sejak 17 April 2024 pukul 21.00 WITA.
Peningkatan status Gunung Ruang dibarengi dengan munculnya potensi tsunami yang dapat terjadi apabila material-material produk dari Gunung Ruang itu jatuh ke laut. Sejarah juga mencatat, tsunami pernah terjadi saat Gunung Ruang erupsi pada 1871 silam. Dalam catatan PVMBG, erupsi Gunung Ruang diawali oleh gempa yang terasa agak hebat yang terjadi di pertengahan Februari 1871.
Kemudian Pada 2 Maret 1871, terjadi longsoran di puncak Gunung Ruang dan disusul gempa pada 3 Maret malam yang disertai suara gemuruh seperti erupsi. Tidak lama kemudian, datang gelombang pasang (tsunami) yang melanda Pantai Tagulandang.
PVMBG mengungkap, gelombang tsunami akibat erupsi Gunung Ruang tersebut mencapai ketinggian hingga 25 meter dan menerjang sejauh 180 meter dari bibir pantai. Gelombang pertama diikuti gelombang kedua yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa mencapai 300-400 orang di Buhias.
Baru kemudian pada 9 dan 14 Maret 1871, Gunung Ruang mengalami erupsi dengan menyemburkan batu dan pasir dari puncaknya.
"Untuk ancaman tsunami sendiri kita belajar dari sejarah pada erupsi Gunung Ruang yang terjadi sampai ke bagian barat Pulau Tanggulandang, itu berkisar setinggi 25 meter dan juga berdampak pada beberapa ratus meter di daratan pulau dan sisi bagian barat," ucap Kepala Tim Pengamatan Gunung Api PVMBG Heruningtyas Desi Purnamasari, Kamis (18/4/2024).
Hingga saat ini, dia menyebut potensi erupsi Gunung Ruang yang dapat menimbulkan tsunami masih bisa terjadi. Karena itu, PVMBG mengeluarkan rekomendasi jarak aman sejauh 6 kilometer.
"Potensi erupsi ini masih diindikasikan masih akan terjadi dikarenakan untuk aktivitas sendiri masih belum stabil dan juga kami mendapatkan laporan masih terjadi hujan abu dan juga di pada pagi hari itu secara visual terlihat adanya endapan awan panas yang berada di area Gunung Ruang yang terlihat dari sisi tepi pulau," ujarnya.
(red.alz)
Social Header