Jakarta, detiknews.web.id - Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menyebut Paus Fransiskus berencana kunjungi Indonesia pada 3-6 September 2024. Kepastian kunjungan itu menunggu pengumuman resmi dari Pemerintah Indonesia dan Tahta Vatikan.
Informasi itu berdasarkan Nota Verbal Duta Besar Takhta Suci untuk Indonesia Mgr Piero Pioppo pada Menlu RI Retno Marsudi dan surat jawaban positif Menlu RI, serta undangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Paus Fransiskus.
"Paus Fransiskus sungguh berencana mengunjungi Indonesia pada tanggal 3-6 September 2024. Berita gembira ini bersumber dari anota Verbal, Duta Besar Tahta Suci untuk Indonesia, Mgr Piero Pioppo kepada Menteri Luar Negeri tertanggal 5 Maret 2024," kata Ketua KWI Mgr Antonius Subianto Bunjamin di kanal YouTube Komsos KWI, Senin (8/4/2024).
"Untuk itu sebelum ada pengumuman resmi kepastian kedatangan dari Pemerintah Republik Indonesia dan Vatikan rencana kedatangan Bapa Suci Fransiskus tersebut masih bersifat tentatif," sambungnya.
Uskup Anton menjelaskan kunjungan Paus Fransiskus, jika sesuai rencana, waktunya terbilang pendek. Pihak KWI sudah berdiskusi dan membentuk panitia berkolaborasi dengan pemerintah dan tokoh agama.
"Berbagai diskusi termasuk pembentukan panitia dan kolaborasi dengan pemerintah dan tokoh agama sudah di kerjakan. Mari kita berdoa, semoga Bapa Suci dianugerahi kesehatan. Sehingga kerinduan beliau untuk mengunjungi Indonesia dan harapan besar kita untuk menerima dan menyambut kedatangan Sri Paus di Indonesia sungguh terlaksana," ujarnya.
Dalam kesempatan serupa, Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo mengatakan Paus Fransiskus sebenarnya sudah diagendakan mengunjungi Indonesia pada 2020. Namun, rencana tersebut ditunda akibat pandemi Covid-19.
"Sebetulnya rencana kedatangan Paus itu sudah terjadi pada tahun 2020. Tetapi karena Covid-19, kunjungan itu ditunda. Sekarang seperti dikatakan oleh Pak Uskup Anton, sudah ada surat-surat resmi termasuk undangan dari Pak Presiden agar Paus Fransiskus datang ke Indonesia, kita bersyukur," kata Mgr kardinal Suharyo.
(red.alz)
Social Header