Gresik, detiknews.web.id - Wisata sejarah bisa sambil menambah pengetahuan. Salah satu tempat wisata sejarah yang didatangi yakni Museum Sunan Giri.
Meskipun namanya terinspirasi dari salah satu tokoh Wali Songo tersebut, museum ini merupakan museum umum yang koleksinya tidak hanya terbatas pada barang-barang yang terkait dengan Sunan Giri.
Hingga kini, Museum Sunan Giri terus melakukan pembaruan dan penambahan koleksi baru, yang saat ini mencapai sekitar 50 barang dari berbagai periode, termasuk klasik, awal perkembangan Agama Islam, dan masa kolonial.
Koleksi Museum Sunan Giri
Adapun beberapa koleksi utama yang dimiliki museum bersejarah di Gresik ini. Dilansir dari laman Pemkab Gresik, berikut daftar koleksi utama di Museum Sunan Giri.
1. Fragmen Sajadah
Sebuah fragmen sajadah yang ditemukan di situs kubur Sunan Giri, Desa Giri, Kabupaten Gresik, kini menjadi salah satu koleksi utama di Museum Sunan Giri Kabupaten Gresik.
Sajadah ini diyakini digunakan oleh Sunan Giri dalam sholat, tetapi juga telah berfungsi sebagai alas untuk menghindari kotoran selama sholat dalam masyarakat modern.
Dengan warna dasar merah dan motif tumbuhan dalam warna kuning, coklat, dan putih, fragmen sajadah ini diyakini berasal dari Timur Tengah, dengan ukuran 68cm x 23cm dan tepian yang menunjukkan bekas robekan.
2. Serban Sunan Giri
Sebuah serban yang dulunya disimpan di Masjid Ainul Yaqin Desa Giri, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, kini telah menjadi bagian dari koleksi Museum Sunan Giri Kabupaten Gresik. Menurut catatan folklor, surban ini diyakini sebagai warisan dari Sunan Giri yang konon dipakainya sehari-hari dalam menyebarkan dakwah Islam.
Serban ini dibuat dengan teknik tenun yang mengikuti pola hiasan dan bahan yang mirip dengan kain salami dari Persia. Pewarna alami seperti putih, biru, merah, dan coklat digunakan untuk membentuk hiasan floral dengan motif yang kecil-kecil.
3. Keris Kalam Munyeng
Keris Kalam Munyeng, yang diyakini sebagai milik Sunan Giri, konon dibuat dari kalam (penunjuk) yang digunakan Sunan Giri dalam mengajarkan ajaran Islam dan membaca Al Quran. Keris aslinya masih disimpan di situs Kubur Sunan Giri Desa Giri, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.
Sementara yang dipamerkan adalah replika dari keris tersebut. Mata Keris Kalam Munyeng terbuat dari baja dengan 13 luk dan panjang 36cm. Bagian pangkal mata keris dihiasi dengan sulur daunan yang dilapis emas.
Pegangan keris terbuat dari kayu dengan panjang 10,5cm dan diukir suluran, sedangkan rangka (wirongko/sarung) juga dari kayu dengan panjang 50cm yang seluruhnya dilapisi perak dengan ukiran suluran tumbuhan.
4. Tombak
Tombak, senjata dari masa prasejarah, berevolusi dengan penggunaan logam. Mata tombak koleksi Museum Sunan Giri terbuat dari besi, tajam di ujungnya, dan memiliki bidang tajam pada sisinya.
Ada juga tombak canggah, yang digunakan untuk menangkap pencuri. Meskipun kuat, tombak ini tidak memiliki pamor seperti senjata kelas atas. Awalnya disimpan di Masjid Ainul Yaqin Desa Giri, tombak ini merupakan bagian dari senjata Dinasti Giri menurut takmir masjid.
5. Pelana Kuda
Pelana Kuda yang sekarang menjadi bagian dari koleksi Museum Sunan Giri awalnya ditemukan di Masjid Ainul Yaqin Desa Giri, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Menurut cerita rakyat di wilayah Giri, pelana kuda ini diyakini sebagai milik kuda pengikut Sunan Giri.
Pelana kuda berfungsi sebagai tempat duduk untuk penunggang kuda yang ditempatkan di punggungnya. Koleksi ini terdiri dari dua pelana dengan ukuran dudukan yang berbeda, terbuat dari kayu dengan ikat dan pijakan kaki penunggang kuda dari besi. Ukurannya adalah panjang 50cm dan lebar 38 cm.
6. Umpak Kayu
Umpak Kayu, bagian dari koleksi Museum Sunan Giri, awalnya adalah bagian dari tiang bangunan pendopo cungkup kubur Sunan Giri. Berfungsi sebagai pelandas untuk menahan beban, umpak ini berbentuk persegi delapan menyerupai bintang dengan undakan semakin kecil ke bagian atasnya.
Terbuat dari kayu jati dengan hiasan ukiran motif karang, umpak ini merupakan contoh seni dari masa berkembangnya Agama Islam.
7. Bedug
Bedug, koleksi unggulan di Museum Sunan Giri Kabupaten Gresik, adalah perlengkapan masjid penting di Indonesia untuk menandai waktu sholat sebelum adzan. Terbuat dari satu batang kayu dengan lubang di tengah dan membran kulit sapi di ujungnya sebagai bidang pukul.
Berasal dari Masjid Desa Pasucinan, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, bedug ini diyakini sebagai peninggalan Maulana Malik Ibrahim yang meninggal pada tahun 1419 M. Menurut Babad Gresik, Maulana Malik Ibrahim memindahkan pelabuhan dagang dari Leran ke Rumo, dan kemudian ke Gresik.
8. Rebana/Terbang
Terbang, alat musik tradisional dari Timur Tengah, dikenal sebagai simbol perkembangan masyarakat Islam di Indonesia. Memainkannya melibatkan memukul membran kulit kambing yang dipasang pada rangka kayu bulat dengan lubang di tengahnya.
Alat musik ini sering digunakan sebagai pengiring syair-syair dari kitab Barzanji dalam seni tradisi Muslim. Terbang koleksi Museum Sunan Giri, benda titipan dari Masjid Ainul Yaqin, Desa Giri, Kecamatan Kebomas.
9. Naskah
Museum Sunan Giri di Kabupaten Gresik memiliki koleksi naskah yang mencakup Al Quran, Kitab Khutbah Jumat, dan naskah babad yang memuat kisah Sindujoyo. Semua naskah ini ditulis secara manual di atas kertas deluang dengan menggunakan tinta Cina.
Praktik menulis naskah, termasuk Al Quran dan kitab-kitab agama, telah menjadi bagian penting dalam perkembangan Islam di Nusantara. Naskah-naskah ini tidak hanya berisi tentang ajaran Islam, tetapi juga sejarah hidup tokoh agama dan legenda.
10. Al-Qur'an Tulisan Tangan
Di Gresik, ditemukan sejumlah Al Quran tulisan tangan yang cukup banyak. Salah satu koleksi yang menonjol dari Museum Sunan Giri memiliki halaman-halaman yang dihias dengan lukisan menggunakan tinta merah, biru, dan emas.
Al Quran ini lengkap dengan 30 jus. Berdasarkan bahan kertas dan tinta yang digunakan, Al Quran ini diperkirakan berasal dari abad ke-17 M.
11. Kitab Khotbah Jumat
Kitab Khutbah Jumat ini berasal dari Masjid Ainul Yaqin di Desa Giri, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Terdiri dari 11 jilid, setiap jilidnya berisi 5 naskah khutbah. Setiap jilid mencakup khutbah untuk 11 bulan dalam kalender Hijriyah, kecuali bulan Dzulhijjah.
Menurut keterangan dari Takmir Masjid Ainul Yaqin, satu kitab untuk bulan Dzulhijjah telah hilang. Kitab ini ditulis tangan pada kertas lion in medallion dengan menggunakan tinta Cina hitam dan merah.
Fasilitas Museum Sunan Giri
Dilansir laman Disparbud Kabupaten Gresik, berikut daftar fasilitas yang terdapat di Museum Sunan Giri.
1. Tiga Ruang Pamer
- Ruang Pamer Hindu Budha
- Ruang Pamer Pengaruh Islam
- Ruang Pamer Kolonial
2. Ruang Peradapan
Perpustakaan mini di lantai 2 yang berfungsi sebagai ruang edukasi video visual mengenai sejarah dan kearifan lokal Kabupaten Gresik.
3. Ruang Gudang
4. Ruang Administrasi
5. Ruang Kepala Museum
6. Lobby
7. Ruang Koleksi dan Konservasi
8. Toko Souvenir: Menyediakan jajanan khas, pakaian, tasbih, gelang, dan lainnya.
9. Area Parkir
10. Toilet
11. Masjid Sunan Giri
12. Pujasera
13. Pos Keamanan
14. Terminal Parkir Bis Sunan Giri
Social Header