Breaking News

Viral Wanita Surabaya Diteror Selama 10 Tahun, Pria AP Diamankan Polisi.


 JAKARTA, detiknews.com - Seorang pria di Surabaya berinisial AP ditangkap oleh jajaran Siber Ditreskrimsus Polda Jawa Timur (Jatim). AP ditangkap setelah diduga melakukan teror kepada wanita yang menjadi teman sekolahnya selama 10 tahun terakhir.

"Kami menerima laporan korban, sudah kita melakukan pemeriksaan korban, setelah menerima laporan kami mengambil keterangan dari korban," kata Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Charles P. Tampubolon, Minggu (19/5/2024).

AP diduga meneror teman sekolahnya itu dengan mengirimkan foto-foto bermuatan sensual. AP ditangkap setelah wanita yang menjadi korban pelaku melaporkan teror yang diterimanya 
RI Jamin Keamanan WWF Ke-10 dari Ancaman Nuklir-Radioaktif
Polisi lalu bergerak cepat mengusut laporan tersebut. AP lalu ditangkap di kediamannya.

"Setelah itu profiling terduga dan kami melakukan penjemputan terduga di rumahnya di Surabaya, kami masih melakukan pemeriksaan (AP)," imbuhnya.

Charles mengatakan tidak ada perlawanan saat polisi menangkap AP. Saat ini pelaku masih diperiksa intensif di Polda Jatim.

Wanita di Surabaya 10 Tahun Diteror Teman SMP, Dikirimi Foto Kelamin
Kasus ini juga viral di media sosial. Korban diketahui sempat menuliskan perbuatan teror yang dilakukan AP selama 10 tahun terakhir di akun X miliknya.

"Nggawe ratusan akun IG, Twitter, opo maneh. Ngirimi PAP (diduga pornografi) ngilokno aku lonte. Wes dijak ngomong secara manusia gaisok, diparani yo mbidek, sek gak kapok2. Ngancem bunuh diri yo gak dilakoni. 10 tahun lo iki kon ganggu orepku (Membuat ratusan akun Instagram, Twitter, apa lagi. Mengirim foto tidak senonoh dan mengolok saya. Sudah diajak ngobrol secara manusia tapi tidak bisa, dihampiri pun abai, masih tidak kapok-kapok. Mengancam mau bunuh diri tapi ya tidak dilakukan. 10 tahun hidupku ini kamu ganggu)," kata korban dalam cuitan di akun X miliknya, Jumat (17/5).(red.I)
© Copyright 2022 - detiknews
https://www.detiknews.web.id/p/box-redaksi.html